18 December 2008

kamis ini

hari ini, aku pergi ke sekolah melangkahkan kaki ke atas mobil, duduk di belakang setir, memegang kemudi dengan erat. dengan mengenakan seragam khas sma 8, batik dan celana panjang putih, aku mengegas mobilku ini, meluncur di jalanan ibu kota tercinta. melewati hiruk pikuk pagi hari, menuju tempat menimba ilmu.

stasiun senen pagi ini sudah rame, biasanya aku sampe di sini, hanya segelintir orang ada di sana. maklum saja, jam rolexku sudah tepat pukul 06.20, sudah lebih dari biasanya. dan biasanya pula aku tak melintas bundara senen ini, biasanya aku menghirup udara pagi jalan pramuka.

pagi ini, aku mengantarkan adikku ke sekolahnya di daerah cikini, tepatnya di smp negeri 1 jakarta. hari ini, di sekolahnya ada class meeting. entah apa yang diperlombakan, aku tak sempat menanyakan. lalu aku lanjutkan ke arah kampung melayu, menuju daerah bukit duri.

di sekolah, tak suara2 berisik siswa-siswinya. yang ada hanyalah deru mesin kendaraan di luar gerbang sekolah, setelah itu, tak ada kebisingan lain. entah apa tujuanku mendatangi sma negeri terbaik di jakarta pagi ini.

bla
bla
bla
(di sekolah)

aku memutuskan untuk pulang menggunakan moda transportasi transjakarta. aku naik dari halte kebon pala, halte terdekat dari sma negeri 8 jakarta. dan kali ini dewi fortuna hinggap dekat aku. tak perlu menunggu lama, hanya 3 menit untuk langsung berada di atas busnya.

bus langsung melaju kencang di tengah kemacetan jalan matraman-salemba-kramat. hingga sampailah aku dis ebuah halte transit yang tak pernah sepi pengunjung, central senen.

lagi2 dewi keberuntungan ada dekat aku, ketika masuk ke halte yang satunya, bus koridor 3 (kalo ga salah) jurusan harmoni-pulo gadung sudah menunggu melayami para penumpangnya. dan berdirilah aku di tengah2 kerumunan orang2 yang ada di bus tersebut.

sudah biasa buatku menggauli metropolitan jakarta ini dengan segala moda transportasi umum. dan salah satunya yang favorit buatku adalah transjakarta, proyek besar pemda jakarta yang sukses. jutaan penumpang lalu lalang di antara pintu bus dan pintu halte tiap bulannya. banyak yang menganggap ini adalah biang kemacetan baru, tatapi nyatanya ini sangat membantu.

masalah tenaga kerja, lumayan terserap dalam proyek ini. ya kan. ini hal nyata yang dilakukan pemda jakarta, bukan cuma omongan.

melenceng dari tujuan awal jadinya. di dalam bus tersebut, lagi2 ada yang namanya keberuntungan. seorang mahasiswi (sepertinya) manis nan cantik berdiri tak jauh dari tempatku berpijak. entah apa yang ada di benakku, ketika aku mencuri pandang ke arah kanan, eh perempuan ini juga menatap ke arahku (haha), jadi malu (bahahahahhahahah).

tapi emang cantik parah (ciri2 orang plegmatis seperti aku ini: menilai orang lain dari luarnya, maksudnya dari fisiknya, dan dalam hal ini dari wajahnya)

semoga ketemu lagi
hehe

No comments:

Post a Comment