Pagi dini hari berkepung hawa dingin, terbungkus selimut, bermandikan cahaya lampu di tengah2 keberkahan Ramadan yg suci. Orang penerbangan bilang inilah masa kalibrasi bagi manusia. Tiga puluh hari menabung pahala, menebus dosa, dan mencicil membuka pintu surga idaman tiap manusia.
Tiga puluh hari yang belum tentu datang lagi tahun depan. Sungguh rugi orang yang melewatkan kedermawanan Ramadan. Namun, apa daya bagi seorang hamba kecil ciptaan-Nya yang kata orang paling sempurna, diberi sebuah cobaan atau ujian. Mendekam berhari-hari di kamar mengharap kemudahan dari-Nya. Virus Varicella menjadi perantara pengujian atau cobaan ini. Sebuah Ramadan yang menunggu untuk dibayar.
Waktu berjalan sangat lambat, dentingan detik terasa sepuluh kali lebih lambat. Itulah yang dirasakan apabila tak ada kerjaan. Sejauh ini isi dan judul tak ada kaitannya. Ramadan jauh lebih tepat dijadikan judul. Akan tetapi bagi mereka yang terbaring di atas ranjang, geliat US OPEN jauh lebih mentereng. Suatu kekontrasan yang nyata.
Lepas dari segala kondisi di atas, banyak hbl baru di dunia blog, khususnya Astra dan Abe. Astra melanjutkan melantunkan pengalaman hati dan dirinya secara vulgar dan blak-blakan. Abe menggenapi lamannya dengan berjuta pengalaman di negerinya Tante Michele Obama.
Tiap orang punya kesibukan masing-masing dengan gaya masing-masing. Belajar membuat film atau membuat puisi bukan cara yang salah. Ditambah diteleponin orang tiap hari, mulai dari yang ga kenal, yang udah lama ga ketemu, sampe yang tiap hari ketemu.
Ramadan emang penuh keajaiban. Coba Ramadan datangnya tiap bulan. :)
No comments:
Post a Comment